π TENTANG NAMA AIRLANGGA YANG INGIN KU GUNAKAN SEBAGAI NAMA ANAKKU JIKA SUATU HARI AKU MENIKAH
( TULISAN UNTUK MAS SENIORKU SATU ALAMAMATER ) π
Hai, Mas Seniorku Satu Almamater, apa kabar kamu hari ini? apa kamu bahagia hari ini? Aku harap mas bahagia hari ini di sana dan segala hal dipermudah oleh Allah..Kita berasal dari Almamater yang sama, Universitas Airlangga di Surabaya. kita hanya dibedakan kampus saja, Mas di kampus B dan aku di kampus C. Tapi lucu ya, waktu kita kuliah di tempat yang sama kenapa aku rasanya tidak pernah bertemu mas di lingkungan kampus? padahal aku sering ke kampus B ke Fakultas Ilmu Budaya (FIB) untuk persiapan tes ELPT. Itu sangat dekat dengan Fakultas Mas.. tapi mungkin karena aku belum pernah masuk Fakultas Mas atau karena kita memang tidak berinteraksi di gedung yang sama. Apa mas tau, aku senang ketika tau ternyata kita satu Almamater. Aku sebenarnya tidak pernah tau bagaimana awalnya sampai aku pernah mendengar nama mas di tahun 2020, yang jelas di saat itu saat aku masih ditempatkan jauh dari domisili, saat aku masih merantau dan berjuang demi sebuah pekerjaan. Saat itu aku hanya tau, kalau mas adalah salah satu sosok seniorku satu Almamater yang sukses dan menginspirasi dan sangat dibanggakan oleh Universitas kita, hingga aku tau sosok kamu hanya dari sosial media, dari instagram. Untuk pertama kalinya aku tau foto seorang seniorku yang ternyata sudah menjadi sosok pemimpin muda yang cerdas, berprestasi , menginspirasi dan sangat membanggakan. Itu pertama kalinya aku melihat wajah mas di sosial media di Instagram. Saat itu aku melihat wajah mas dan aku mengira sepertinya kita belum pernah bertemu sebelumnya. Mas sangat dikenal oleh masyarakat luas dan ternyata hanya aku yang tidak tau. Ataukah aku memang yang kurang informasi tentang mas. Karena aku selama ini hanya fokus pada kehidupanku sendiri dan mungkin karena selama ini aku hanya fokus menyimpan satu nama jauh di dasar hatiku, sosok cinta pertamaku, teman satu fakultasku yang selama ini menetap dan menancap jauh di dasar hatiku. Saat seseorang pernah bertanya padaku tentang seperti apa pendapatku tentang mas, saat itu jawabanku hanya "Aku tidak mungkin pantas untuk mendapatkan mas, aku merasa kita sangat jauh berbeda dan aku yang tidak pantas, porsiku hanya sebagai sosok yang mengagumi mas dari jauh. Sosok yang bisa menjadikan mas sosok inspirasi dan menjadikan mas sebagai motivasi di hidupku. Apa mas tau, Aku sangat bangga memiliki senior satu almamater seperti Mas, aku sangat kagum, mas sangat hebat. Aku sangat bersyukur mas, bisa kuliah di satu Alamamater yang sama dengan Mas". Aku seperti melihat secara nyata, ternyata aku satu kampus dengan sosok pemimpin muda yang sangat hebat dan menginspirasi bagi banyak orang. Mas Hebat, sangat hebat.
Aku yang selama kuliah menjalani kehidupan ku di kampus C, kita terpisah beda gedung dan beda Fakultas, bidang ilmu yang kita pelajari pun berbeda. Anak kampus C dengan segudang kegiatan penelitian dan praktikum nya setiap hari yang tiada henti dan akan kampus B di Fakultas Ekonomi yang fokus keilmuan nya tentang ilmu ekonomi dan bisnis. Apa mas tau, di mata kami anak kampus C, mahasiswa kampus B itu sangat keren, gaul dan mereka dunianya berbeda dengan kami anak Kampus C yang cenderung dipandang cupu, yang taunya cuma buku, laboratorium praktikum dan laporan praktikum, taunya cuma penelitian. Setiap aku masuk kampus B aku merasa masuk ke dunia yang berbeda, mungkin teman-temanku juga sama. Di kampus C bagiku semuanya sudah cukup, aku menjalani suasana kuliahku dengan sangat tenang, damai dan fokus, terlepas dari bagaimana perlakuan orang lain terhadapku, aku tidak peduli. Di kampus C itu, apa mas tau kalau aku jarang masuk ke Perpustakaan nya? aku termasuk yang paling bandel kalau disuruh masuk ke Perpustakaan, jurnal penelitian pun aku lebih sering mencari dari Google mas ,padahal di komputer perpustakaan jurnal disediakan lengkap. Aku juga lebih suka mengerjakan tugas kampus yang berkelompok di kursi terbuka di SC (Student Center) Fakultas Sains dan Teknologi (FST) kalau mas tau, di dalam fakultas itu banyak sekali kursi permanen yang disemen dan ada meja nya serta ada kanopi melengkungnya, di sana aku sering mengerjakan tugas kelompok semasa kuliahku. Atau di Ruang Baca (RBC) Biologi kalau tidak salah di lantai 3 FST di bagian Pojok nya. Di FST suasananya cukup tenang, cukup jauh beda dengan suasana kampus B yang lebih ramai. Apa ya, yang aku rasakan di fakultas itu bisa dibilang hening. Tidak ada yang bercanda sampai berteriak atau tertawa sangat keras, tidak ada orang ngomong dengan suara keras yang menimbulkan keributan. Semua serba penuh keteraturan dan disiplin padahal di jamanku kuliah sistem kelas yang digunakan adalah sistem "Moving Class" jadi setiap mata kuliah aku akan berpindah-pindah ruangan termasuk menggunakan ruangan jurusan lain dari lantai 1 ,2,3.. termasuk berpindah laboratorium praktikum nya, dan selalu seperti itu setiap hari selama 3,5 tahun. Apa mas tau, ketika aku kuliah, aku merasa ilmu murni IPA ternyata susah, ternyata Biologi tidak semudah yang kukira semasa aku SMA. Mungkin aku yang tidak sepintar itu untuk masuk di jurusan ilmu murni IPA di Fakultasku. Apa mas tau, aku tidak bisa menggambar ? padahal jurusan Biologi itu hampir semua mata kuliah praktikumnya ,kami mahasiswanya diminta menggambar dan mewarnai.Apa mas tau, gambar ku jelek waktu aku masih kuliah? Dan apa mas juga tahu, aku juga termasuk mahasiswa yang bandel ketika aku kuliah di hari Jumat dan Senin? Jadi, karena dulu aku setiap minggu pulang ke Jombang menggunakan kereta api, yang tiket keretanya harus dibeli jauh-jauh hari di Stasiun Gubeng, dan jam kereta dari arah Surabaya ke Jombang pada jumat sore itu jam keberangkatannya yang paling sore yang ku ambil, karena jika aku ikut jam keberangkatan kereta malam maka akan sangat malam sampai Jombang, kalau tidak salah sekitar jam 22.00 - 21.00 WIB belum lagi kalau ada keretanya terlambat karena hal tertentu dan di hari Senin jam keberangkatan dari Jombang ke Surabaya itu yang paling pagi sampai Surabaya kalau tidak salah jam 08.30 WIB, aku sudah lupa tapi yang jelas aku selalu tidak mau mengambil jam kuliah Senin pagi dan Jumat sore, dan aku juga sering ketahuan lari-lari dari kampus di Jumat sore agar aku segera naik Angkot T2 ke Stasiun Gubeng agar segera sampai. Aku menghabiskan waktu 3,5 tahunku di Surabaya dengan kejar-kejaran angkot dan kereta Mas. Karena saat itu aku belum terbiasa naik Bus ke Jombang. Karena jika dari arah Jombang ke Surabaya, aku harus gannti bus 2x kemudian naik angkot.
Dan apa mas juga tau, aku paling suka ada di Danau Cinta Kampus C UNAIR. Aku sangat sering menghabiskan waktuku di sana. Aku sering mengerjakan tugas kuliahku di sana, sendirian. Aku sangat suka pergi ke Danau Cinta kampus C UNAIR. Aku sering membawa makanan ikan untuk memberi makan ikan koi di sana. Apa mas juga pernah? Tempat itu berbeda mas, tempat itu damai dan romantis. Aku selalu bisa tersenyum saat aku memberi makan ikan di Danau Cinta Kampus C UNAIR. Indah sekali saat ikan ikan koinya berebutan memakan makanan ikan, mereka semua berkumpul menepi dan makan, dan itu jaraknya sangat dekat dengan tangan kita, kita jika duduk di pinggir Danau bisa menyentuh ikan ikan itu saat mereka makan, tapi aku tidak pernah menyentuh ikan-ikannya saat makan karena aku tidak suka memegang ikan. Di Danau itu juga ada ikan lele yang ukurannya sebesar kaki kita dan warnanya putih, ikan lele nya sangat besar.. Dulu seingatku suasanya di Danau Cinta kampus C sangat tenang, tidak panas padahal pohonnya belum se-Rindang sekarang. Danau kampus C sangat indah sekarang, jauh lebih indah dibanding di tahun 2015. Dulu saat aku sering mengerjakan tugas sendirian di danau, belum ada Masjid hanya ada Rumah Sakit. Apa mas tau, aku suka memandangi Jembatan Cinta di tengah Danau? Aku jarang berdiri di jembatan itu, saat itu masih belum ada tanaman bunga warna-warni di Jembatan Cinta Danau Cinta Kampus C UNAIR. Saat ini jauh lebih indah, bahkan sangat indah, penuh bunga berwarna pink di lorong menuju jembatan Cinta Danau Cinta Kampus C UNAIR. Sangat Indah, dan Gedung Rektorat Kampus C UNAIR terlihat sangat megah dan indah sekarang, jauh lebih indah dan megah dari tahun 2015. Tempat itu, Danau Cinta kampus C UNAIR adalah tempat paling indah di UNAIR hingga saat ini, mungkin ada tempat idnah satu lagi, yaitu Masjid di samping Danau Cinta Kampus C UNAIR, aku belum pernah masuk ke Masjid itu karena sekarang agak berbeda di sana, agak susah mencari tempat parkir , bukan agak sulit tapi aku hanya bingung mencari tempat parkir ada di lokasi mana di kampus itu, mungkin aku hanya tidak terbiasa. Di Danau Cinta kampus C UNAIR, banyak sekali kenangan, cerita dan juga impian yang sudah kutulis Mas. Aku biasa menulis segala yang kurasakan di sana, aku biasa mengerjakan tugas kuliahku di sana sendirian. Apa mas tau, di sana aku pernah menulis keinginanku sambil aku memberi makan ikan di danau itu, tentang keinginanku kembali ke domisili, tentang keinginanku bekerja di Perbankan di Jombang. Aku menulis itu di sana sambil memberi makan ikan ikan di danau itu, dan aku sangat bahagia, sangat tenang dan damai, sangat nyaman. Aku juga pernah berjanji akan kembali ke Danau Cinta Kampus C UNAIR lagi saat aku sudah menjadi seorang yang sukses, yang berhasil meraih impianku. Aku juga berjanji akan kembali ke Danau Cinta Kampus C UNAIR saat aku sudah menikah dan menemukan pasangan hidupku, sambil ku ajak memberi makan ikan di Danau Cinta Kampus C UNAIR. Aku janji akan menceritakan semua ini ke pasanganku suatu hari nanti, dan aku janji akan mengajak pasanganku melihat megah dan indahnya gedung Rektorat di Kampus C UNAIR dari Jembatan Cinta di Danau Kampus C UNAIR. Gedung itu sangat indah, apalagi di malam hari dengan lampu yang menghiasi bangunan gedungnya. Suasananya sepi, damai, tenang dan nyaman. Aku sangat menyukai suasana di sana. Oh iya, ini mungkin hanya mitos yang sering diceritakan oleh anak-anak di kampus C UNAIR tentang Danau Cinta Kampus C UNAIR. Apa mas pernah dengar , katanya kalau kita membuat impian dan menceritakan impian kita sambil memberi makan ikan-ikan di Danau Cinta Kampus C UNAIR, impian kita akan terwujud. Aku bukan orang yang percaya mitos dan mistis, tapi banyak impian ku yang ku ceritakan di danau Cinta kampus C UNAIR dan terwujud, banyak sekali, mungkin impian besar yang belum terwujud adalah Aku kembali ke Danau Cinta Kampus C UNAIR dengan membawa orang yang ku cintai yaitu jodohku. Aku ingin datang ke Danau Cinta Kampus C UNAIR bersama suamiku dan kami berdua memberi makan ikan di sana dan membuat impian masa depan bersama di Danau itu. Itu hal sederhana yang belum bisa ku wujudkan sampai detik ini, aku berharap suatu hari nanti bisa mewujudkan mimpi itu.
Dan apa mas tau, tentang salah satu mimpiku yaitu ketika kelak aku menikah dan punya anak, aku sangat ingin memberi nama anakku dengan satu nama "Airlangga" apa mas tau alasan nya apa? karena kita berdua satu Almamater. Kita berdua sama-sama dari Universitas Airlangga. Aku sangat bangga dan bersyukur bisa diterima hingga lulus dari Almamater kita, bagiku bisa kuliah sampai S1 di UNAIR dengan segala perjuangan agar bisa mendapatkan beasiswa bidik misi hingga aku lulus, segalanya tidak mudah dan penuh perjuangan. Banyak hal berat yang ku lalui sampai aku bisa menjadi seorang Sarjana dan UNAIR mas,satu-satunya Universitas yang sangat memperhatikan dan menghargai semua prestasiku. Aku bisa kuliah, bisa jadi mahasiswa hingga lulus jadi Sarjana Biologi UNAIR dengan seluruh biaya dari Beasiswa Bidik Misi. Aku mengalami kesulitan ekonomi saat aku akan masuk kuliah, tidak ada biaya sama sekali, dan SNMPTN UNDANGAN ku di UGM gagal. Kemudian aku hanya punya kesempatan satu-satunya yaitu SNMPTN TULIS di UNAIR, saat aku lulus hanya UNAIR mas satu-satunya UNIVERSITAS dari 3 BESAR UNIVERSITAS TERBAIK DI INDONESIA yang tidak ada jalur SNMPTN UNDANGAN, hanya SNMPTN UJIAN TULIS. Lumayan ekstrim menurutku, saat itu kalau aku boleh jujur UNAIR itu Universitas yang paling kutakuti di Jawa Timur karena yaitu, senior-seniorku di SMA yang bisa masuk UNAIR itu benar-benar yang pinter banget, benar-benar yang otaknya cerdas. Aku tidak menyangka aku benar bisa lulus di Universitas itu dan diterima sebagai seorang Mahasiswanya. Banyak sekali mas kebaikan UNAIR di hidupku, aku yang tidak punya biaya sama sekali bisa kuliah, bisa diperjuangkan untuk bisa dapat beasiswa Bidik Misi hingga aku lulus kuliah dan aku diijinkan lulus akselerasi 3,5 tahun.Apa mas tau, aku selalu mengambil 24 SKS tiap semester , belum lagi aku sempat jadi Asisten Dosen Praktikum, belum lagi aku sering ijin tidak masuk kuliah karena lomba Esai. Saat itu di FST UNAIR, Prestasi di Bidang ESAI belum banyak, masih sebuah hal baru, kebanyakan Karya Tulis Ilmiah dan PKM. Aku mengikuti lomba Esai atas kemauanku sendiri dengan mencari informasi lomba dari Internet. Itu awal mula aku mengikuti kompetisi esai Ilmiah , berkali-kali sangat sering, hingga puluhan kali, dan pernah beberapa kali menang. Prestasiku di bidang Esai, bisa membawaku jadi Wisudawan Berprestasi Fakultas Sains dan Teknologi UNAIR di tahun 2015. Saat itu aku dipilih dari lebih dari 1200 wisudawan di Fakultasku, aku sampai tidak percaya aku bisa memegang Piala Garuda itu mas. Aku menangis penuh haru saat namamu dipanggil untuk maju ke karpet merah itu untuk menerima Piala Garuda UNAIR yang sangat kubanggakan. Sejak saat itu, aku kembali punya mimpi atau mungkin hanya sebuah harapan yang mungkin bagi sebagian orang tidak masuk akal ya, aku berharap, aku punya keinginan dan aku memohon pada Allah , aku berharap aku bisa menikah dengan laki-laki yang satu Almamater denganku di Universitas Airlangga. mungkin bagi sebagian orang ini agak aneh, tapi bagiku itu hal yang indah dan sangat romantis. Aku berharap suatu hari aku bisa bercerita dan mengulang kenangan bersama suamiku ketika kami mengunjungi kampus kami semasa kuliah, yaitu sama sama di Universitas Airlangga. Akan sangat banyak cerita yang bisa saling kami ceritakan tentang banyak hal terkait Universitas kami. Pasti akan ada banyak tawa yang tercurah karena kami bercerita tentang topik yang sama. Apa mas tau, itu mimpi sederhana yang sangat ingin kuwujudkan bersama kamu Mas. Tidak banyak yang tau tentang mimpiku ini, karena selalu kusimpan di dalam hatiku. Mas, terima kasih ya sudah selalu jadi alasan ku untuk bisa melihat segala hal dari sudut pandang yang berbeda. Terima kasih mas selalu jadi sosok yang dewasa yang bisa mengajari aku banyak hal tentang hidup, tentang segala hal yang aku banyak tidak tahu. Terima kasih, karena sudah hadir sebagai cinta yang sangat tenang, cinta yang bisa membuat aku percaya, cinta yang sangat mendamaikan, cinta yang menenangkan. Di hidupku, mas seperti sebuah hati yang akan ku jadikan tempat untuk selalu pulang. Sejauh apapun kakiku melangkah, selelah apapun aku menjalani hariku, seberat apapun masalah yang kuhadapi dalam hidup, semenjak ada mas di hidupku, rasanya aku punya kekuatan lebih di dalam hati. Aku punya hati yang akan selalu menguatkan , hati yang akan tetap bertahan dan menguatkan, hati yang paling tenang dan mendamaikan. Terima kasih ya Mas, terima kasih sudah menjadi hati di mana aku menemukan Cinta yang damai,tenang,nyaman dan membuat aku bahagia dan tetap tersenyum seberat apapun badai yang ku hadapi. Kamu berbeda mas, kamu cinta pertama kali yang membuat aku merasa semua itu. Terima kasih ya sudah mengajari aku untuk tetap tersenyum , tetap berpikir positif meskipun seberat apapun masalah hidup yang ku hadapi. Terima kasih mas sudah menjadi sosok yang bisa membuat aku kuat menjalani segala hal. Terima kasih, sudah membuat aku merasa bahagia.. Terima kasih banyak untuk semuanya.. Aku sangat bersyukur dan berterima kasih atas semuanya. Aku sangat mencintai kamu, Mas Seniorku Satu Almamater.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar