Senin, 05 Mei 2025

 

SEKARANG AKU TAHU RASANYA MENJADI ANAK YATIM PIATU, AYAH..

Dan pada akhirnya aku sadar, hanya diri sendiri lah yang bisa kita andalkan di saat paling terburuk dalam hidup. Kita akan dihadapkan di dalam kondisi di mana ada suatu masalah besar dan hanya ada diri kita yang kita andalkan. Aku sudah melewati itu berkali-kali Ayah, tapi kali ini bisa dibilang paling berat bukan karena taruhannya nyawa seperti yang sudah-sudah tapi karena aku menghadapi kondisi ini dengan hati yang patah dan kecewa. Beda rasanya, Ayah.. ketika Ayah pergi meninggalkan dunia ini karena sakit dan korban pembunuhan anak laki-laki istri Ayah, dengan yang ku jalani saat ini. Aku kehilangan seorang yang selama ini kuanggap sebagai Ibu yang sangat kucintai, seorang yang sangat kuperjuangan dengan mengorbankan jiwa , raga, uang dan juga masa depan karir ku. Beda rasanya, ketika Ayah meninggal aku hanya sedih dan kehilangan.. tapi kali ini yang kurasakan adalah kecewa, aku disakiti Ayah, aku dihianati, aku dikecewakan dengan semua perbuatan jahat melanggar hukum yang dilakukan wanita yang Ayah jadikan istri. Ku kira selama ini fisik dan sifatku sama sekali tidak mirip dengan dia karena Gen Ayah yang dominan di diriku, ternyata tidak.. Sepertinya ada rahasia yang selama ini Ayah sembunyikan tentang siapa aku sebenarnya. Jika kita semua adalah keluarga sedarah, tidak mungkin istri Ayah dan Anak laki-lakinya selalu menjahati aku bahkan berulang kali ingin membunuhku. Dan aku melewati semua itu sendirian, mungkin ini juga yang Ayah rasakan dulu, karena dulu aku masih sangat kecil dan tidak mampu melindungi Ayah hingga Ayah di bunuh.Aku sangat menyesal Ayah. Aku benar-benar minta maaf Ayah.. 

Dan ketika aku dewasa dan menjalani kehidupan ku sendiri tanpa Ayah aku baru tau rasanya menjalani segala masalah sendirian. Aku harus bisa melewati semua masalahku sendiri dan tidak bisa bergantung kepada orang lain. Aku dikondisikan di dalam fase di mana aku benar-benar sendirian dan sudah kehilangan sosok kedua orang tuaku. Aku lebih baik kehilangan istri Ayah di hidupku, karena dia sudah sangat keterlaluan jahatnya di hidupku, bahkan berulang kali dia mencoba membunuhku Ayah. Padahal sekalipun aku tidak pernah menjahati dia sama sekali. Rasa kecewa itu lebih sakit dari benci atau dendam Ayah. Rasanya sekarang aku seperti seorang diri saja hidup di dunia ini. Aku tidak punya siapapun yang baik padaku. Aku diminta tetap hidup dan mandiri, bisa melewati segala hal sendirian, dan bahkan aku belum punya pasangan Ayah. Rasanya aku sudah tidak lagi mau tau, sudah tidak lagi mau kenal, sudah tidak lagi mau peduli, aku menganggap dia sudah lenyap di kehidupanku dan aku tidak membutuhkan dia lagi di hidupku,jadi apapun kedepan yang akan terjadi pada istri Ayah semuanya di luar kendali ku Ayah. Aku benar-benar minta maaf Ayah, tapi waktuku sudah habis  untuk menjaga Istri ayah agar dia tetap hidup dan selamat dari kejahatan keluarga besarnya, cukup sampai di sini Ayah. Aku tidak lagi mau menjaga dia dan memastikan dia tetap hidup dengan baik, aku tidak lagi ingin peduli dengan dia Ayah, aku trauma Ayah.. dia dan keluarga besarnya serta orang-orang di lingkungan kerjaku  sudah sangat keterlaluan menjahati aku. Jadi aku hanya ingin bilang, kedepannya apapun yang terjadi padanya sudah di luar kendaliku Ayah. Dia sendiri yang membuat aku memilih hidup sendiri agar aku bisa tetap hidup, karena jika dengan dia aku bisa dibunuh seperti Ayah. Aku tidak mau mati sia-sia Ayah.  Aku janji akan hidup dengan baik dan bahagia. Semuanya akan segera kulewati dan akan segera selesai dengan baik Ayah. Aku percaya semua akan baik-baik saja dan aku akan tetap bahagia Ayah.. Dan suatu hari nanti aku janji aku akan datang ke Makam Ayah dengan membawa sebuah buket Bunga indah untuk Ayah. Aku sudah merasa cukup dan bahagia dengan diriku sendiri dan kehidupanku Ayah.. Aku juga janji suatu hari kita akan bertemu lagi, Ayah.. Aku mohon jemput aku di saat itu , maka aku akan menghadapi kematianku dengan sebuah senyuman .. Aku tidak pernah takut mati Ayah, aku sudah berkali-kali melewati masa masa yang dekat dengan kematian, karena aku percaya jika Hidup dan Mati adalah takdir dari Allah. 

Aku tidak akan pernah menyalahkanmu Ayah, karena aku juga tahu jika Ayah adalah korban pembunuhan istri ayah dan anak laki-lakinya. Aku sangat mencintaimu, Ayah...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

                                                                                                                  Jombang, 17 Juni 2025 Sura...