💙 AKU RINDU, AYAH ... 💙
Ayah, ini sudah 16 tahun sejak Ayah pergi di Desember 2009. Apa Ayah tau, sejak kembali penempatan di kota ini, di Jombang sejak 2022 ternyata banyak bagian dari sudut kota ini yang memiliki kenangan tentang Ayah dan aku di waktu kecil. Apa Ayah tau, aku tidak pernah lagi mau makan soto dok di sudut pasar senggol /pasar bhayangkari sejak Ayah meninggal? 16 tahun aku tidak pernah lagi mau melewati jalan itu. Air mataku selalu menetes deras tiap melihat warung soto kecil di sudut gang itu, tempat di mana dulu Ayah sangat sering mengajakku makan soto bersama, Ayah bilang itu warung soto favorit Ayah. Sejak Ayah meninggal, semua soto yang ku makan rasanya hambar Ayah. Kehilangan terbesar dalam hidupku adalah saat Ayah meninggal. Aku tak tau ternyata hiudp yang kujalani setelah Ayah pergi akan seberat ini tanpa Ayah. Aku selalu merasa menjadi anak yang durhaka pada Ayah, aku belum bisa berbakti apapun tapi Ayah sudah pergi di saat usiaku masih 16 tahun. Ayah,apa di surga Ayah juga tau, kalau sejak Ayah meninggal, aku tidak pernah lagi makan Bakso di perempatan depan toko alat tulis dekat makam pahlawan? Itu dulu warung bakso favorit Ayah kan? Ayah dulu sering mengajakku makan siang di sana ketika menjemput aku sekolah di awal SMA. Padahal sangat jauh dari Megaluh ke Jombang kota, setelah Ayah pulang dinas dari Plandaan. Aku minta maaf Ayah, penyesalanku terlambat dan tak berarti. Aku dulu tidak pernah tau seberapa lelah Ayah setiap hari, tapi aku selalu menjadi anak yang sangat merepotkan Ayah setiap hari.Aku menyesal Ayah, aku sangat menyesal.. Aku tidak akan pernah bisa membalas semua kebaikan Ayah di hidupku, aku sangat merasa berdosa, ampuni anakmu ini Ayah. Dalam hidupku tidak pernah ada laki-laki yang cinta dan pengorbanan serta ketulusannya seperti Ayah. Ayah, apa Ayah juga tau, setiap aku lewat depan SMP ku dulu, di bawah pohon di pinggir jalan raya itu tempat Ayah biasa menunggui aku untuk menjemputku pulang sekolah, untuk mengantar dan menjemputku acara tarawih malam-malam ke sekolah, pohonnya masih ada sampai sekarang tapi Ayah hanya tinggal kenangan. Aku hancur,Ayah. Putri kecilmu tidak secantik dulu lagi, fisikku sudah dirusak oleh manusia-manusia gila yang otaknya sudah rusak itu , fisikku rusak karena mengkonsumsi obat mental Ayah. Aku difitnah, disabotase, dijahati, dibully dan dijebak dalam segala hal. Seandainya Ayah masih ada, semua hal buruk tidak akan pernah terjadi di hidupku. Aku tidak berani menyalahkan kenapa Tuhan mengambil Ayah dari hidupku begitu cepat saat usiaku masih 16 tahun, hidup dan mati adalah takdir itu benar, aku hanya belum bisa rela Ayah. Aku benar-benar minta maaf, aku hancur , aku remuk saat Ayah pergi. Semua cintaku hilang, duniaku berubah kosong, semua terasa gelap, semua terasa berat tanpamu Ayah.
Ayah, aku belum sempat bercerita tentang aku yang dulu sebagai gadis remaja yang sudah mengenal rasa cinta. Seandainya Ayah masih ada, dulu di 2011 aku sangat ingin bercerita tentang Bintang kepada Ayah, aku ingin bilang kalau aku menemukan cinta pertamaku saat aku kuliah di FST UNAIR. Dan ternyata setelah 14 tahun berlalu, dia bukan jodohku Ayah, aku tidak pernah bisa menggenggam tangan cinta pertama yang sulit kulupakan dan tertancap dalam di hatiku selama 14 tahun, dia tidak mencintaiku, hanya aku yang mencintai dia secara sepihak dan susah lupa. 14 tahun yang cukup lama dan perjuangannya tidak mudah Ayah, aku hampir benar-benar patah dan sempat berpikir tidak akan pernah menikah dengan siapapun sejak aku kehilangan Bintang, aku mati rasa selama 14 tahun Ayah. Dia adalah patah hati kedua ku setelah aku kehilangan Ayah. Dan apa Ayah tau, aku selama ini sangat ingin mengunjungi makam Ayah secara sering dan rutin, tapi istri Ayah selalu melarangku. Dia bilang di sini tradisinya tidak boleh wanita ziarah makam. Banyak hal di hidupku yang ingin kuceritakan padamu Ayah, hanya Ayah yang selalu mendengar semua ceritaku dan selalu mendukungku. Andai aku boleh mengunjungi makam mu, pasti tiap minggu aku menghabiskan akhir pekan ku di sana Ayah.
Di balik beratnya masalah hidup yang kujalani saat ini, setidaknya aku cuma ingin Ayah tau kalau anak gadismu sudah mulai bisa membuka hati dan mencintai laki-laki selain Bintang setelah 14 tahun berlalu, baru kali ini Ayah, aku mencintai laki-laki yang kurasa cintanya setara, yang kurasa cinta dan ketulusannya begitu dalam padaku. Seandainya Ayah masih ada, aku akan bercerita di depan Ayah sambil menghapus air mataku,karena untuk pertama kalinya setelah 14 tahun berlalu, ini pertama kalinya aku yakin untuk mau menikah dengan seorang laki-laki selain Bintang. Dia seniorku satu Almamater Ayah, kakak tingkatku beda jurusan, kami selisih satu tahun. Dia laki-laki yang setiap hari mengisi hari-hariku dan selalu hidup di dalam hatiku sekitar satu tahun ini. Dengan dia, aku merasa satu tahun sangat cepat berlalu Ayah. Aku merasa setiap hariku ada laki-laki yang benar-benar mencintai aku dan menginginkan aku di dalam hidupnya. Dengan dia aku merasa dicintai, sangat dicintai. Aku merasa aku punya arti di hidup orang lain, aku menemukan tangan yang tetap menggenggamku di saat dia marah, bahkan di saat dia benci dan tersakiti dia tetap tidak melepas genggaman tanganku Ayah. Aku ingin suatu hari memperkenalkan dia pada Ayah, aku janji suatu hari kami akan datang berdua ke makam Ayah dengan membawa bunga indah berwarna biru, warna yang Ayah sukai. Status sosial kami sangat berbeda Ayah, aku hanya rakyat jelata dibanding dia. Ayah, apa Ayah tau sampai detik ini hatiku masih tidak bisa menerima jika Ayah sudah meninggal? Ada banyak hal yang sudah kucapai dan ingin kutunjukan padamu Ayah. Pasti Ayah akan sangat bangga melihat segala hal yang sudah kucapai saat ini dengan perjuangan yang sangat berat, tapi kenyatannya Ayah tidak pernah bisa melihat itu. Aku menyesal Ayah, kalau waktu bisa diulang dan aku tau jika waktuku bersamamu hanya sampai usia 16 tahun, aku tidak akan pernah menyianyiakan setiap detik waktu ku bersamamu. Aku sangat mencintaimu Ayah, aku rindu Ayah.. Apa aku berdosa jika aku ingin bilang pada Tuhan jika aku masih tidak ikhlas Ayah pergi, seluruh cintaku hilang bersama kepergianmu Ayah.
Ayah, jika benar aku dan seniorku adalah jodoh, aku janji kita bertiga akan bertemu di depan makam Ayah. Aku akan membawa orang yang sangat kucintai untuk kukenalkan pada Ayah. Aku sangat ingin memelukmu Ayah, tapi ternyata tanganku hanya mampu memeluk batu nisanmu sekarang. Aku sangat mencintaimu Ayah, itu kalimat yang tidak pernah kuucapkan saat aku kecil dulu karena aku malu mengungkapkan perasaanku pada orang tuaku, dan sekarang aku menyesal kenapa tidak sejak 16 tahun lalu aku mengatakan jika aku sangat mencintaimu di hidupku Ayah. Suatu hari nanti, jika memang Tuhan sudah mentakdirkan aku untuk meninggalkan dunia ini, aku mohon jemput aku Ayah, jangan biarkan aku sendirian menjalani kematian. Aku sangat mencintaimu Ayah, selamanya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar