Rabu, 12 Maret 2025

 

💙 TERNYATA BUKAN DIA, BINTANG TERNYATA

 KAMU TETAP YANG TERBAIK💙

Hai Bintang, ini Maret ke 14 sejak kita kenal, time flies ya.. Setelah perpisahan kita, aku memang betemu banyak orang dan beberapa sempat singgah dan menjadi cerita, hingga pada akhirnya cukup untuk dikenang saja sebagai pelajaran berharga. Aku pernah bertemu orang yang kukira akan jadi Jodohku pada akhirnya, ternyata bukan, ternyata prediksiku meleset kali ini. Selama ini aku belum benar-benar serius berpikir tentang pernikahan, baru kali ini, di saat aku merasa mimpi-mimpi terbesar yang pernah kuceritakan padamu, satu per satu tercapai, dan disaat aku sudah bahagia dengan diriku sendiri, baru aku berpikir untuk memiliki pasangan dan menikah. Kamu yang paling tau, paling paham dan paling mengerti tentang semua hal tentang aku. Kamu juga pasti yang paling tahu kalau aku sangat sulit membuka hati , melupakan kamu dan segala hal tentang kita adalah ketidakmungkinan yang selalu kuusahakan setiap harinya di sini. Aku sadar, jalan hidup yang kita pilih sangatlah berbeda, dan pada akhirnya aku sadar jika kita bukanlah sepasang sepatu yang bisa berjalan bersama-sama secara seirama dan menuju ke arah yang sama setiap harinya, kamu benar, kita sama tapi tak seirama. Kamu tanpa aku dan aku tanpa kamu adalah sepasang sepatu yang sudah lengkap dan saling melengkapi dengan diri sendiri dan sudah tau arah mana yang ingin dijadikan tujuan berpijak, di 14 tahun setelah kita kenal, aku baru sadar jika kita bukanlah  dua orang yang saling membutuhkan, kita berdua hanya saling menginginkan karena kita saling mencintai selama ini. Aku tidak pernah tau, apakah aku juga cinta pertama mu, sepertinya tidak. Tapi semua orang tau, kamu adalah cinta pertama yang selalu abadi di dalam jiwaku sampai kapanpun. Mungkin, aku baru akan melepaskan semua cintaku kepadamu di saat aku sudah menikah. Meskipun aku tak tau dengan siapa aku menikah dan kapan aku akan benar-benar menikah. Sejak perpisahan kita, aku ragu berbicara banyak hal tentang pernikahan, bahkan aku hampir tidak pernah seriusa berpikir untuk menikah selama ini, asal kamu tau. Iya, tahun ini di 2025 usiaku yang ke 32 tahun, mungkin wanita lain seusiaku saat ini sudah memiliki keluarga yang lengkap, sudah bahagia setiap ahri bisa bermain dengan anak kecil yang mewarisi genetika mereka, sudah lengkap hidupnya karena sudah punya teman bercerita yang akan tetap tinggal di sampingnya seumur hidupnya, tapi aku tidak begitu. Bagiku, membuka hati, mencintai orang baru, mengenal orang baru bahkan berkomitmen untuk tetap tinggal di sampingnya seumur hidupku bukanlah hal yang mudah dan sederhana, itu sangat sulit dan rumit. Apa kamu mau tanya, apa hari ini hatiku patah? Jawabannya iya. Kamu pun pasti paham, mungkin aku adalah kisah cinta yang paling kejam yang dengan lantang berbicara di depanmu di saat aku menyukai orang lain selain kamu. Tapi seperti yang kamu bilang, aku harus tetap menjalani hidup kan ? Itu yang kulakukan saat ini, mungkin hanya untuk memenuhi standar sosial sebagai manusia, yaitu berkeluarga. Memiliki pasangan bagiku bukan suatu keharusan, sejak perpisahan kita , semua pola pikir ku berubah. Tentang memiliki pasangan dan tentang menikah, jujur di mataku sebenarnya itu bukan suatu keharusan. Aku hanya memenuhi standar sosial sebagai manusia. Karena tidak akan pernah ada cinta yang sedalam, setulus dan sebesar cinta seorang Bintang kepada Nam.  Dan hari ini, hatiku patah lagi. Bukan dia yang salah, aku saja yang menaruh rasa pada orang yang salah. Kukira dia baik, kukira dia setia, ku kira aku satu satunya dan kukira dia serius, bahkan baru kali ini aku sampai berpikir untuk menikah, dari sekian banyak cerita yang kutemui baru ini aku sampai berpikir untuk benar-benar menikah. Ternyata aku salah, ternyata aku kembali salah menilai orang. Ku kira aku benar dicintai, ternyata tidak. Ku kira aku satu, ternyata hanya salah satu, Ku kira dia serius ketika bilang mindsetnya adalah Taaruf, ternyata semuanya bohong. Dia sangat jauh berbeda dari kamu dalam segala hal. Hanya Bintang yang benar-benar baik dan tidak pernah menduakan cinta yang kuberi, cuma kamu satu-satunya yang paling setia di antara semua. Cuma kamu yang tidak akan pergi di saat aku sedih, bahkan kamu pernah bilang kamu akan benar-benar meninggalkan aku ketika aku sudah bahagia. Dan hari ini aku sudah bahagia, makanya kamu benar-benar  pergi. Cuma kamu yang paham di mataku cinta seperti hitungan matematis 1+1=2. Dan cuma kamu sejauh ini yang paham, kalau aku hanya tau dua warna di hidupku, hitam dan putih. Cuma kamu yang paham, aku tidak bisa benar-benar mencintai siapapun selain kamu. Cuma kamu yang paham, aku benci bahkan aku tidak suka ketika aku disukai oleh orang yang kuanggap tidak setara, karena bagiku tidak mudah menjadi diriku yang sekarang. Cuma kamu yang paham aku sangat benci digoda atau disukai oleh orang yang sudah punya pasangan karena di mataku dia adalah lelaki murahan. Dan cuma kamu yang paham, bagiku jatuh cinta itu rumit, sekedar menyukai lawan jenis saja aku hampir tak tertarik. Tidak semudah itu. Ada banyak hal yang ingin kuceritakan padamu di sana, banyak sekali ya ternyata orang yang percaya dirinya terlalu berlebihan dan overdosis percaya diri dalam segala hal, termasuk dalam menyukai orang lain, dan aku tidak suka. Bagiku, menyukai atau disukai adalah perihal setara atau tidak, aku berbicara Value. Cuma kamu yang paham dengan segala sikapku, cuma kamu yang paling paham dan mengerti. Dan cuma kamu yang paling kejam, karena ketika kamu sudah paham dan mengerti semuanya, kamu masih bisa menyuruh aku melupakan semua dan menyuruhku membuka hati untuk orang lain, bahkan menyuruhku menikah dengan orang lain. Itu adalah hal yang paling sulit yang sampai saat ini belum bisa kulakukan dalam hidup.  Apa pernah kamu tau, sejak kita kenal dulu, aku pernah berpikir jika kamu adalah cinta pertama dan terakhir di hidupku? apa pernah kamu paham ?? Kalau melupakan semua tentangmu hal yang mudah, mungkin saat ini aku sudah menikah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

                                                                                                                  Jombang, 17 Juni 2025 Sura...