Senin, 17 Februari 2025

 


💗  TERIMA KASIH, IBU .. 💗

 

Wanita Cantik Berbaju Batik Abu-abu , itulah sosok yang pertama kali saya lihat dari seorang  Ibu yang menjabat tangan saya sambil menyebut nama beliau. Ibu yang memeluk saya ketika saya menangis histeris di ruang rapat waktu itu ketika saya bercerita tentang pembulian yang saya alami di kantor lama saya yang menyebabkan saya sakit mental depresi hingga pernah melakukan tindakan bunuh diri , Ibu yang rela meluangkan waktu menemani saya di RS Siloam Surabaya malam-malam bahkan sampai meninggalkan acara Makan Bakso bersama di Kantor. Ibu banyak bercerita kepada saya tentang bagaimana perjuangan awal Ibu sebagai PPS Staff BRI yang ditempatkan di Sumatera, saat itu Ibu menceritakan “ibu dulu jadi anak kos mbak, waktu awal masuk BRI Ibu ngekos sekamar berdua sama temen Ibu, kamarnya sederhana sekali dan cuma ada kipas angin, Ibu hemat banget karena di sana biaya hidup mahal dan Ibu hampir tidak pernah ke Mall’’. “Oh Iya, baju batik yang Ibu pakai ini dibelikan sama Suami Ibu, ini baju batik kesayangan Ibu yang Ibu pakai hari ini”.  Dari sekilas cerita itu, saya tau bagaimana gambaran karakter Ibu, Ibu adalah sosok Pimpinan yang sangat baik, bahkan saya merasa Ibu menganggap saya seperti anak padahal saya adalah bawahan Ibu di Perusahaan ini. “Ibu” sebelum memanggil Pimpinan saya ini “Ibu” saya sudah terlebih dulu memohon ijin kepada beliau ketika Beliau purna tugas, ada pesan yang saya kirimkan kepada beliau “Mohon ijin, saya selamanya akan menganggap Ibu sebagai Ibu saya di Perusahaan ini”. Pesan yang saya kirim di 31 Mei 2024 pukul 09.27 WIB di Jombang.

Ibu, tahun ini tahun ketiga saya dimutasi ke kota kelahiran saya (kembali ke domisili). Saya hanya ingin Ibu tahu, “saya sudah memenuhi janji, saya menepati komitmen kerja yang saya sepakati saat saya akan dipindahkan kembali ke domisili”. Saat itu Ibu meminta saya memenuhi komitmen , “Bersedia ditempatkan di Jobdesk/ bidang pekerjaan apapun oleh Pinca berdasarkan SK, bersikap professional dan bertanggung jawab melaksanakan tugas dan tanggung jawab serta selalu memberikan kinerja terbaik di bidang pekerjaan /jobdesk apapun”. Ibu, saya sudah memenuhi komitmen itu. Sekitar 3 tahun di sini saya ditempatkan di 3 Jobdesk berbeda dan saya laksanakan sesuai SK yang ditanda tangani Pinca. Ibu, saya sudah membuktikan kinerja saya, saya berusaha semaksimal yang saya bisa di setiap jobdesk/ bidang pekerjaan apapun. Ketika di BSA saya sering menjadi Peringkat 1 BSA kinerja terbaik se-RO Surabaya, juga pernah menang lomba penagihan di tingkat RO maupun di Tingkat Nasional. Saya juga sudah berhasil mentransformasikan BO ini menjadi BO Inovator Ibu, bukan hanya saya yang menjadi seorang Innovator di BO Ini, tapi siapapun yang benar-benar mau berusaha dan berjuang bisa menjadi Innovator, itu yang saya tanamkan di tempat ini.

Saya berjuang dengan berbagai rasa sakit dan air mata yang sering menetes tanpa banyak orang tau. Misalnya ketika saya ditugaskan di BSA, jempol kaki kiri dan kanan saya sakit infeksi cantengan hingga bengkak karena terbentur meja, karena saya phobia jarum suntik, saya setiap hari harus berjalan dengan menahan rasa sakit di kedua kaki saya selama sekitar 6 bulan untuk tetap naik turun tangga 3 lantai setiap hari, dan keliling ke BRI Unit untuk melakukan penagihan. Hingga saya sudah benar-benar tidak kuat berjalan dan melakukan Operasi copot kuku jempol kaki kiri dan kanan di hari sabtu dan bukan di hari kerja, kemudian di hari Senin nya saya sudah harus kembali melakukan penagihan di Kejaksaan dengan posisi saya berjalan merayap karena kaki saya masih sangat sakit dan bengkak, saya harus naik turun tangga di gedung ini dan di Kejaksaan, hampir semua orang tidak tahu seberapa keras saya berjuang, yang mereka tahu hanya satu, saya karyawan yang hobi pulang teng-go pas jam 16.30 WIB meja sudah rapi dan minta pulang. Ibu, saya sekarang sudah setahun lebih di Grade 5, semuanya berkat kebaikan Ibu, Ibu yang selalu mengapresiasi kinerja saya, saya sangat berterima kasih atas segala kebaikan Ibu.

Ibu, 6 Februari 2025  kemarin saya menjalani assessment jabatan Supervisor Operasional Layanan (SOL) BRI Unit yang nantinya jika lolos akan diprioritaskan untuk ditempatkan kembali di wilayah kerja Branch Office Jombang dan Jabatan itu maksimal bisa di Grade 6 sekarang. Entah apapun hasil assessment nya nanti, saya hanya ingin bilang, “Ibu, saya sudah melakukan yang terbaik yang saya bisa di assessment itu, apapun nanti hasilnya, saya akan tetap bangga dan menghargai diri saya karena saya sudah berusaha semaksimal yang saya bisa, saya berharap Ibu bisa bangga dengan segala hal yang sudah saya lakukan di sini”. Ibu adalah seseorang yang paling tahu karakter saya,tau segala cerita hidup saya di Perusahaan ini, terima kasih karena Ibu sudah menyelamatkan hidup dan karir saya. Ibu datang di kehidupan saya saat hidup saya sedang hancur-hancurnya dan Ibu yang menyelamatkan kehidupan saya, sampai kapanpun saya tidak akan pernah lupa dengan semua kebaikan Ibu di hidup saya, saya sangat berterima kasih untuk semuanya. Ibu, saya merasa memiliki keluarga tanpa ikatan darah di Perusahaan ini, saya punya orang tua dan kakak-kakak yang sangat baik dan menyayangi saya tanpa ikatan darah, saya sangat berterima kasih.

Ibu, saya mungkin belum bisa menjadi anak yang baik dan berbakti untuk Ibu di Perusahaan ini, saya belum bisa membalas semua kebaikan Ibu, tapi dari lubuk hati terdalam saya, saya sangat berterima kasih dan saya akan selalu berusaha untuk tetap menepati Janji. Sehat selalu ya Ibu, bahagia selalu.. Suatu hari di saat yang tepat saya akan bertemu Ibu di Malang, saya janji.

“I Love U, Ibu”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

                                                                                                                  Jombang, 17 Juni 2025 Sura...